🎴 Beasiswa Bahasa Mandarin 2017

Berawaldari USA (Ulum Sayang Ayah) ke United State of America Wawancara dengan Miftahul Ulum, S.IP., MPS., M.Sc., Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ Kandidat Ph.D., bidang Cyber Security Governance di School of Politics and International Studies (PAIS), University of Warwick, The United Kingdom Studi ke luar negeri boleh jadi merupakan impian banyak orang. Bermacam-macam beasiswa [] 6thoughts on "Beasiswa Bahasa Mandarin di China / Taiwan" nflita says: 7 December 2014 at 11:11 am. saya juga pengen. Reply. indah says: 13 January 2013 at 10:47 am. saya indah , saya juga sangat tertarik dgn kuliah di cina tapi masalahnya biaya yang menjadi info beritahu saya jua.terimakasih. Posted 23 Feb 2017 08:13 AM PST The Aichi Prefectural Government is currently taking applications for the Aichi Scholarship Program. Utilizing scholarship money provided by the prefectural government, students from Asia will travel to Aichi and enroll in graduate school after six-month research period to study the specialized fields and Bisamengikuti kursus bahasa tanpa biaya sendiri tentunya sebuah hal menyenangkan. Seperti kursus bahasa Mandarin satu ini. Pelamar ditawari beasiswa untuk mengikuti kursus bahasa Mandarin langsung dari Taiwan. Ya, beasiswa kursus bahasa Mandarin akan berlangsung di pusat-pusat bahasa Mandarin yang ada di Taiwan. Di 2017, ada sekitar 37 pusat pelatihan bahasa Mandarin di Taiwan yang [] uuIkon. Teman Sekelas Belajar Bahasa Mandarin yang Berasal dari Berbagai Negara. Sumber Dokumentasi Pribadi “Berasal dari salah satu daerah terluar, membuat Putri awalnya tidak pernah membayangkan untuk merasakan duduk di bangku perkuliahan di luar negeri. Namun keberaniannya untuk mendaftar beasiswa Huayu Enrichment Scholarship hingga diterima untuk belajar Bahasa Mandarin di Taiwan, akhirnya membuatnya berani untuk bermimpi melampaui batas. Kisah Putri ketika belajar dan tinggal di Taiwan merupakan bukti nyata bahwa untuk belajar di luar negeri dana bukan lagi menjadi hambatan karena yang dibutuhkan adalah kemauan, usaha dan doa.” *** Perkenalkan namaku Putri Dahniar Rossi, terlahir dari keluarga sederhana yang lahir dan besar di ujung Pulau Sumatera, Meulaboh, Aceh Barat. Aku merupakan lulusan S-1 Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang, yang kini masih aktif bekerja sebagai guru Sekolah Menengah Kejurusan SMK di salah satu SMK di Aceh Barat. Menekuni bisnis kecil kecilan bersama teman dan berjalan jalan jika ada kesempatan merupakan hobi yang selalu aku jalani. Menjadi salah satu penduduk di daerah terluar membuat impianku tak setinggi orang orang. Bahkan untuk bermimpi keluar negeri saja tak terfikirkan. Namun kini aku bisa dengan percaya diri menggantungkan mimpi setinggi bintang di langit. Uang bukan lagi menjadi kendala karena yang dibutuhkan hanya kemauan, usaha dan doa. Tentunya tidak lupa doa dari orang tua. Awal mendengar info sekilas tentang beasiswa yang aku ikuti sekarang membuat aku menggebu-gebu ingin mendaftar namun setelah aku baca mendetail seperti “ahh persyaratannya susah”, ribet dan segala macam pikiran untuk tidak jadi mendaftar terlintas. Berhubung banyak teman temanku yang juga mendaftar menguatkanku untuk mendaftar dan aku mulai dengan membuat study plan. Beasiswa yang aku ikuti adalah HES Huayu Enrichment Scholarship, beasiswa belajar Bahasa Mandarin selama enam bulan di Taiwan, negara yang juga dikenal dengan sebutan Formosa’. Kenapa Bahasa Mandarin? Kenapa Taiwan ? Seperti yang kita tahu bahasa asing adalah penghubung, dan bahasa mandarin menjadi bahasa dengan penutur terbanyak dan pertumbuhan bahasanya tercepat di dunia. Taiwan merupakan salah satu negara yang menyediakan beasiswa untuk belajar bahasanya dan termasuk negara yang ramah pendatang asing, termasuk pendatang muslim. Karena itulah aku melabuhkan hati di Taiwan. Pengumuman HES Beberapa bulan setelah pendaftaran tibalah pengumuman via email dengan diawali “Congratulations”. Alhamdulillah lolos dalam hatiku yang sedari tadi tidak berharap banyak. Namun di sinilah awal drama dimulai. Sejak dinyatakan diterima sebagai salah satu penerima HES tentunya aku mempersiapkan diri, salah satunya persiapan finansial. Di tengah-tengah pandemi yang tentunya tidak mudah untuk masuk ke negara lain, memikirkan tentang ini dan itu cukup membuat lelah jiwa raga. Belum lagi berita yang aku terima menjelang keberangkatan yang simpang siur. Satu minggu menjelang keberangakatan, berita tak mengenakkan pun datang. Dari yang awalnya kebijakan 21 hari karantina ketika datang pertama kali ditanggung pemerintah Taiwan berubah menjadi 14 hari karantina namun ditanggung oleh masing masing penerima beasiswa karena Indonesia dinyatakan bukan lagi high risk country for Covid-19. Kabar ini cukup membuat dilema dan aku hampir tidak jadi berangkat mengingat biaya yang harus dipersiapkan sangat banyak. Padahal mulai dari paspor, visa, dan tiket sudah ada ditangan. Aku mulai cemas dan hanya bisa berdiskusi dengan orangtua dan berdoa semoga Allah mudahkan. Alhamdulillah atas dukungan ayah dan mamak aku bisa berangkat. Hal yang harus diingat adalah jika Allah memberi kesempatan maka Allah akan memberikan rezeki-Nya pula untuk menggapai kesempatan tersebut. Keberangkatan dan Karantina Pada tanggal 19 November 2021 kutinggalkan orangtua serta keluarga untuk mencari ilmu ke negeri orang. Alhamdulillah aku berangkat dengan restu, doa dan air mata. Berangkat dari kampungku Meulaboh menuju kota Banda Aceh dan langsung menuju ibu kota Jakarta. Di bandara pun aku hampir ditipu oleh orang yang katanya ketinggalan pesawat. Lagi lagi Allah melindungi dan Allah jauhkan aku dari bahaya. Esok harinya, tanggal 20 November 2021, aku pun tiba dengan selamat di bandara Taoyuan, Taiwan, dengan segala prosedur yang sudah aku patuhi, dan langsung masuk karantina selama 14 hari. Hal tersulit adalah makanannya, karena rasa makanan Taiwan kurang cocok dengan lidah Indonesiaku. Namun aku tetap makan sambil menunggu kapan karantina selesai, mengandai andai kapan bisa jalan jalan dan merasakan dinginnya winter di Taiwan. Kemudian 14 hari pun berlalu dan aku dinyatakan negatif dari hasil tes PCR Polymerase Chain Reaction untuk Covid-19. Aku pun bebas bisa merasakan langsung dinginnya Taiwan. Bahagianya MasyaAllah. Nikmatnya Makan Hot Pot di Tengah Dinginnya Musim Dingin Taiwan. Sumber Dokumentasi Pribadi Kelas Mandarin Sejak tanggal 15 Desember 2021, aku mulai belajar Bahasa Mandarin. Aku memilih NTNU National Taiwan Normal University sebagai tempat belajar Mandarin. Aku yang masih awam dan tidak pernah mengenal Bahasa Mandarin ditempatkan dikelas untuk pemula, benar benar start from zero dan dibantu dengan tenaga pengajar yang handal. Awalnya aku kesulitan beradaptasi dikarenakan cuaca yang sangat dingin, belum berani menyapa teman teman baru, dan masih buta akan hal-hal berbau Mandarin. Namun lambat laun aku mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar dan teman teman yang datang dari seluruh penjuru dunia. Suasana belajar menyenangkan kecuali waktu ujian karena semuanya serius mode on. Score yang awal mulanya cukup menjadi baik, dan kian membaik. Setelah kelas utama selesai disambung dengan kelas besar dimana kita seperti mengikuti mata kuliah umum dan jika diperlukan kita bisa belajar di perpustakaan. Senang sekali rasanya bisa merasakan kesempatan luar biasa ini. Kapan lagi bisa belajar namun dibayar?! Kegiatan di luar kelas yang aku ikuti tidak banyak mengingat banyaknya waktu yang aku habiskan di kampus untuk belajar, seperti volunteer untuk new student yang baru baru ini aku ikuti. Makan-Makan Bersama Guru dan Teman Sekelas di Akhir Semester. Sumber Dokumentasi Pribadi Pengalaman Tinggal di Taiwan Tinggal di Taiwan menyenangkan, lebih mudah, dan nyaman. Mudah karena pergi kemana-mana dapat dijangkau dengan transportasi umum, bersih, fasilitas untuk disabilitas ada, dan aman. Jika kita merasa tidak nyaman atau ada tindakan sexual harassment dari penumpang lainnya tinggal pencet tombol khusus yang disediakan oleh pihak transportasi. Budaya di Taiwan juga sangat kental seperti perayaan tahun baru China, imlek dll. Menikmati Keindahan Hualien, Taiwan. Sumber Dokumentasi Pribadi Hal yang paling menyenangkan menurutku adalah ke pasar. Semenjak tinggal di Taiwan senang sekali rasanya jika ke pasar. Selain bisa belanja dan lihat benda benda unik, bisa juga mempraktikan apa yang sudah dipelajari di kelas untuk melatih kemampuan bahasa. Taiwan juga terkenal dengan night market-nya! Dimana-mana ada night market. Bisa nyobain makanan unik, minuman boba, dan benda benda unik nan lucu. Eh iya, jangan lupa nyobain chou tofu stinky tofu, kalau ke Taiwan gak nyobain chou tofu belum sah rasanya. Sekian ceritaku seputar kehidupan dan belajar bahasa di Taiwan. Semoga bermanfaat dan menjadi penyemangat untuk kalian ya. *** Editor Aditya Parama Setiaboedi Tidak hanya pendidikan sarjana, master, atau doktoral, ternyata ada pula peluang sekolah diploma di luar negeri. Contohnya pengalaman Regina mengenyam pendidikan diploma 3 di China ini. Yuk baca artikel ini untuk tahu apa saja persiapan Regina menuju pendidikan diploma 3 di China! Aku adalah salah satu mahasiswi jurusan Nutrisi dan Kuliner di Jiangsu Food and Pharmaceutical Sceince College, Huai’an, China. Sejak September 2017 memulai kehidupan di Cina, kegiatanku adalah belajar bahasa Mandarin. Mungkin banyak orang yang bertanya, kenapa memilih negara China sebagai tujuan kuliah luar negeri? Kenapa bukan negara Amerika atau negara-negara di Eropa? Alasan memilih Beasiswa ke China Awalnya, aku ingin kuliah di luar negeri dengan beasiswa untuk meringankan beban orang tua dalam membiayai masa pendidikan. Saat itu, aku mendapat tawaran untuk berkuliah di Jerman dan China. Namun, hanya China yang memberi tawaran beasiswa dan tawaran jurusan yang aku inginkan, yaitu rumpun kesehatan. Ada berbagai jenis beasiswa yang dapat kamu dapatkan di China, mulai dari beasiswa dari lembaga les bahasa Mandarin Indonesia-China, beasiswa musim pendek, beasiswa belajar bahasa, sampai beasiswa dari pemerintah China. Beasiswa yang aku terima adalah beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jiangsu, China. Lingkup Beasiswa Beasiswa yang aku dapatkan diperuntukan untuk pendidikan Diploma 3 yang harus ditempuh selama 3 tahun masa studi. Beasiswa mecakup biaya kuliah dan tempat tinggal di asrama selama 3 tahun. Memang, biaya hidup dan buku pelajaran harus ditanggung dengan biaya pribadi. Namun, bagiku beasiswa yang aku dapatkan sekarang sudah sangat membantu karena biaya hidup di China tidak terlalu tinggi. Untuk buku pelajaran hanya dibayarkan sekali dalam setahun dan biayanya tidak terlalu mahal bagi kantong mahasiswa. Untuk satu tahun program bahasa, aku hanya mengeluarkan uang sebesar 500 yuan yakni sama dengan satu juta rupiah untuk mendapatkan 16 buku paket beserta buku catatannya. Cara Mendaftar dan Mendapatkan Beasiswa ke China Cara mendapatkan beasiswa di China tidak terlalu sulit. Untuk beasiswa program diploma seperti yang aku dapatkan, aku tidak melewati tahap tes tulis ataupun wawancara, namun hanya mengisi formulir dalam bahasa Inggris dan menceritakan beberapa paragraf tentang perjalanan hidup dan prestasiku. Peluang pelajar asal Indonesia untuk kuliah ke China sangat besar, hampir 85% pelajar asal Indonesia yang mendaftar ke China akan diterima. Selama persiapan kuliah ke China, aku mendapatkan informasi beasiswa melalui PPI Tiongkok. Teman-teman Indonesia yang sedang kuliah di China sangat membantu saya dari awal proses pencarian beasiswa, pendaftaran, sampai keberangkatan. Sisi positif dari mendapat bantuan melalui PPI Tiongkok adalah kita dapat menghemat biaya pendaftaran tanpa melalui jasa agen yang biasanya lebih mahal. Mendaftar melalui agen atau lembaga mungkin prosesnya lebih cepat dan terjamin, namun biaya yang dikeluarkan juga akan jauh lebih besar dibanding melalui kakak-kakak PPI Tiongkok seperti yang aku lakukan. Persiapan Dokumen Sebelum mendaftar, diperlukan beberapa berkas yang harus dipersiapkan. Pertama, mengisi formulir pendaftaran dalam bahasa Inggris dilengkapi dengan scan sertifikat, ijazah dan paspor. Selanjutnya, berkas tersebut dikirim via e-mail ke PPI Tiongkok. Jika diterima, surat penerimaan akan dikirimkan langsung dari China kurang lebih 2 minggu sampai 1 bulan masa pengiriman. Setelah surat penerimaan datang, kita diwajibkan untuk mengurus visa dan melakukan medical check-up. Setelah semua syarat berkas telah terpenuhi, aku sarankan untuk mengkopi beberapa berkas penting seperti ijazah, sertifikat, paspor dan visa sebelum berangkat. Menurutku, karena kita akan tinggal jauh dari orang tua, ada baiknya jika berkas penting versi aslinya kita pegang, sementara orang tua dititipkan versi fotokopiannya untuk berjaga-jaga. Persiapan Bahasa Mandarin Selain persiapan berkas, kita juga harus melakukan persiapan lainnya yaitu belajar bahasa. Mungkin banyak orang mengira bahwa masyarakat di luar negeri dapat berbahasa Inggris, namun nyatanya sama seperti Indonesia, belum tentu semua masyarakatnya mampu berbahasa Inggris. Seperti China, bahasa nasionalnya adalah bahasa Mandarin sehingga tidak semua orang mampu menggunakan bahasa Inggris. Maka, persiapan belajar bahasa Mandarin sebelum keberangkatan sangat dianjurkan untuk mempermudah kehidupan di sana. Sebelum berangkat, aku tidak pernah mengikuti les bahasa Mandarin. Mungkin berbeda dengan teman-teman yang mendaftar beasiswa lewat agen, di mana sebagian dari mereka mendapat pelatihan bahasa Mandarin setidaknya satu bulan sebelum keberangkatan. Meskipun aku tidak megikuti les bahasa Mandarin saat di Indonesia, aku berusaha belajar secara otodidak dengan membeli kamus bahasa Indonesia-Mandarin dan belajar melalui video di YouTube. Di YouTube sudah banyak sekali video belajar bahasa Mandarin. Sesampainya di China, kemampuan dasar bahasa Mandarin awalku dibanding teman-teman yang mengikuti bimbingan les bahasa Mandarin di Indonesia tidaklah terlalu jauh. Jadi menurutku, calon pelajar ke China yang ingin belajar bahasa Mandarin bisa memilih untuk belajar melalui lembaga bimbingan belajar bahasa atau pun belajar secara otodidak. Persiapan Niat dan Mental Sebelum berangkat jauh untuk kuliah ke luar negeri, kita harus punya alasan kuat mengapa kita harus pergi jauh untuk kuliah. Bagiku, alasannya karena ingin mendapatkan beasiswa sehingga dapat mengurangi tanggungan orang tua dan ingin menjadi lebih mandiri di negeri orang. Dengan memiliki alasan tersebut, menjadi motivasi bagiku sehingga niat dan mentalku tidak mudah untuk dibelokkan. Tantangan kuliah di luar negeri sangatlah besar dan berbeda-beda, tergantung bagaimana cara kita melihat dan mengatasinya. Sebelum kita berbelok terlalu jauh dari tujuan awal kuliah di luar negeri yang akhirnya memungkinkan kemungkinan terburuk dapat di pulangkan ke Indonesia, maka benar-benar dipersiapkan niat dan mental dari awal. Ketika dilanda tantangan atau masalah, ingatlah selalu apa tujuan awal kita ke luar negeri – semoga dapat menjadi motivasi untuk kembali belajar mencapai apa yang diinginkan. Bisa mengikuti kursus bahasa tanpa biaya sendiri tentunya sebuah hal menyenangkan. Seperti kursus bahasa Mandarin satu ini. Pelamar ditawari beasiswa untuk mengikuti kursus bahasa Mandarin langsung dari Taiwan. Ya, beasiswa kursus bahasa Mandarin akan berlangsung di pusat-pusat bahasa Mandarin yang ada di Taiwan. Di 2023, ada puluhan pusat pelatihan bahasa Mandarin di Taiwan yang bisa menjadi pilihan untuk kursus. Jika Anda berminat, pendaftaran beasiswa kursus bahasa Mandarin 2023 untuk Indonesia sudah tersedia. Serupa dengan beasiswa kuliah di Taiwan, beasiswa kursus bahasa Mandarin kali ini juga disediakan melalui Kementerian Pendidikan Taiwan. Programnya disebut dengan Huayu Enrichment Scholarship HES. Selain mengikuti kegiatan kursus, penerima beasiswa juga diberi kesempatan untuk meningkatkan pehamanan mereka tentang budaya dan kehidupan masyarakat Taiwan serta mempromosikan sikap saling pengertian dan interaksi antara Taiwan dan Komunitas internasional. Durasi beasiswa diberikan selama 6 bulan. Periode beasiswa berlangsung antara 1 September 2023 s/d 31 Agustus 2024. Penerima beasiswa bahasa Mandarin 2023 dari Pemerintah Taiwan akan mendapatkan tunjangan bulanan sebesar NT$ atau sekitar Rp 12,4 juta per bulan. Persyaratan 1. Berumur 18 tahun atau lebih, lulusan SMA atau diatasnya, memiliki prestasi akademik dan moral yang baik. dalam pendidikan belajar terbaru yang resmi dan memiliki karakter moral yang baik. 2. Bukan merupakan warga Negara Taiwan atau pemilik status Overseas Chinese Student. 3. Pada saat ini tidak terdaftar sebagai pelajar di pusat pembelajaran Bahasa Mandarin, dan tidak pernah menjadi pelajar di universitas maupun perguruan tinggi di Taiwan 4. Tidak pernah menerima Beasiswa HES maupun Beasiswa MoE Taiwan. 5. Sewaktu belajar di Taiwan, peserta bukan mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar atau double degree yang merupakan program kerja sama antar universitas. 6. Tidak sedang menerima beasiswa atau subsidi lainnya yang diberikan oleh Pemerintah Taiwan atau institusi pendidikan lainnya di Taiwan. Dokumen aplikasi 1. Formulir Aplikasi Unduh 2. Fotokopi Pasport dan Kartu Keluarga. 3. Fotokopi Ijasah dan Transkip Nilai pendidikan terakhir. Dokumen di atas harus dalam Bahasa Inggris atau Mandarin. Jika dokumen tidak dalam Bahasa Inggris atau Mandarin, maka harus diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris atau Mandarin, dan dilegalisir sampai TETO. Apabila Anda merupakan lulusan dari luar negeri, maka ijazah dan transkrip perlu dilegalisir di kantor TETO di negara tersebut. Unduh 4. Fotokopi bukti formulir pendaftaran dari salah satu pusat pelatihan Language Center di Taiwan Unduh. 5. Dua surat rekomendasi yang sudah ditandatangani dan tersegel rapat dalam amplop. contoh oleh Kepala Sekolah, Rektor, Dekan, Profesor atau Supervisor.Surat rekomendasi dalam bentuk email atau fotokopi dan tanda-tangan digital TIDAK BERLAKU dan tidak ada templete khusus. Pendaftaran Lengkapi semua dokumen aplikasi yang diminta di atas untuk mendaftar beasiswa HES 2023 di Taiwan. Kemudian kirimkan dokumen aplikasi tersebut ke alamat berikut Kantor Taipei Economic and Trade OfficeGedung Artha Graha Lantai 17, Jl. Jend Sudirman kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 *Harap tuliskan di amplop depan "Pendaftaran Beasiswa HES" Pengajuan aplikasi beasiswa kursus bahasa Mandarin ini paling lambat 31 Maret 2023. TETO akan mengumumkan daftar penerima beasiswa sebelum 10 Juni 2023 kepada pemenang beasiswa melalui email. Kontak[e] edutwindonesia [w]

beasiswa bahasa mandarin 2017